TAMIANG LAYANG, benuaberkabar.online – Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) mencetak sejarah baru dengan menggelar wisuda pertama Sekolah Lansia “Sehat Bahagia” di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Barito Timur, Jumat (13/12/2024). Acara yang penuh makna ini dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Barito Timur, Indra Gunawan, bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), peserta wisuda, dan para undangan.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Indra Gunawan memberikan apresiasi tinggi atas terlaksananya program inovatif ini. Ia menyatakan bahwa Sekolah Lansia adalah bentuk nyata perhatian pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup lansia di Barito Timur. “Setiap fase kehidupan adalah pencapaian luar biasa, termasuk menjadi lansia. Usia bukan penghalang untuk terus belajar dan hidup produktif. Melalui sekolah ini, lansia dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk mandiri di usia senja,” ungkapnya.
Ia menambahkan, menjadi lansia tangguh tidak hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga mencakup aspek emosional, kognitif, dan kehidupan sosial. Dukungan sosial yang baik akan membantu lansia merasa nyaman, dihargai, dan dicintai, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan psikologis dan fisiknya. Ia berharap program ini terus berlanjut, menciptakan lansia yang aktif, produktif, dan mandiri, sekaligus menjadi aset bangsa yang berharga dengan pengalaman dan kearifan yang mereka miliki.
Kepala DP3AKB Kabupaten Barito Timur, Hotmaria, menjelaskan bahwa dasar pelaksanaan program ini merujuk pada Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang mendorong pembentukan program Bina Keluarga Lansia (BKL). Selain itu, program ini juga didukung oleh surat dari BKKBN Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah yang menetapkan target pembentukan Sekolah Lansia di tahun 2024.
Program Sekolah Lansia “Sehat Bahagia” yang telah berjalan mencakup kurikulum berbasis tujuh dimensi lansia tangguh. Lansia mendapatkan edukasi tentang gizi, kesehatan fisik dan jiwa, pemeriksaan kesehatan rutin, serta kegiatan seperti senam dan posyandu lansia. Program ini dikelola oleh fasilitator yang berasal dari berbagai latar belakang profesional, seperti tenaga kesehatan, ahli psikologi, dan manajer program, yang berkomitmen mendukung keberhasilan lansia dalam menjalani kehidupan berkualitas.
Wisuda kali ini diikuti oleh 35 peserta dari Desa Magantis yang telah menyelesaikan pendidikan standar pertama (S1) di Sekolah Lansia. Dengan pendanaan dari APBD Kabupaten Barito Timur, program ini menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam membangun ketahanan dan kesejahteraan lansia. Barito Timur kini mencatat sejarah baru dengan program Sekolah Lansia sebagai bukti bahwa perhatian terhadap lansia adalah investasi penting bagi kemajuan keluarga dan masyarakat, menuju Indonesia Emas 2045.(Red).